Jepara – wartaglobalnusantara.Com– Warga menyampaikan keluhannya kepada Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan terkait pemotor yang melawan arah di sejumlah ruas jalan hingga pemotor yang melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi di jalan desa.
Keluhan itu disampaikan oleh warga Desa Lebak bernama Supandi dalam acara Jumat Curhat yang diselenggarakan Polres Jepara bertempat di Masjid Miftahul Jannah, Desa Lebak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara, Jumat (1/9/2023).
Supandi merasa resah karena pemotor banyak yang melawan arus di sejumlah ruas jalan baik sekolah-sekolah maupun SPBU terutama di perempatan desa lebak yang terjadi peningkatan arus lalu lintas dari pekerja pabrik garmen.
“Kemudian di daerah Jepara Kota. Tepatnya di SD Negeri 1 Panggang ada rambu-rambu yang melarang ke arah barat sampai jam 13.00 WIB, tapi kenapa masih banyak yang melanggar rambu tersebut,” lanjutnya.
Selain itu, Supandi juga mengeluhkan pengguna sepeda motor yang ngebut di jalan-jalan desa. Dia khawatir hal itu akan membahayakan keselamatan anak kecil.
Dalam kesempatan yang sama, Manarul salah satu pemuda desa lebak juga menanyakan kepada pihak kepolisian bagaimana cara mengontrol pergaulan kaum muda agar tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas yang merebak saat ini.
Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan kemudian merespons aduan warga itu sebagai langkah cepat atas sejumlah keluhan warga Desa Lebak, Kecamatan Pakis Aji ini.
Kapolres menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan Polres Jepara untuk menjawab keluhan Supandi. AKBP Wahyu menyebut petugas akan menangani pemotor yang melawan arah itu.
Abituren Akpol 2003 ini menyebut jajaran Personel Polres Jepara telah dikerahkan ke seluruh Jalan yang ada di Kabupaten Jepara untuk mengatasi permasalahan tersebut. “Karena jumlah personel terbatas, Kami juga menggandeng sukarelawan pengatur lalu lintas (Supeltas) dan stake holder terkait untuk ikut membantu dalam mengurai kemacetan arus lalu lintas,” jelasnya.
AKBP Wahyu menambahkan, bahwa terdapat 34 personel supeltas yang telah dibentuk dan diberi pelatihan Polres Jepara, Senin (7/8/2023) lalu. Terdapat minimal dua supeltas dengan pantauan pihak kepolisian di setiap titik keramaian.
“Kemudian, ditingkat sekolah kami juga telah melatih para siswa-siswi yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah (PKS) untuk belajar mengatur lalu lintas dan membatu kelancaran serta keselamatan pada saat jam berangkat dan pulang sekolah,” terangnya.
Terkait pengguna sepeda motor yang ngebut di jalan-jalan desa, Kapolres akan berkomunikasi dengan pihak RT-RW. Dia menyebut polisi akan membuat imbauan dan akan diteruskan ke masing-masing RT-RW.
“Kemudian untuk yang jalan desa ini kita nanti akan intensifkan Jumat Curhat di desa-desa, kemudian kita ingatkan kita sebar nanti meme-meme di media sosial. Personel yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas maupun Polisi RW akan masuk di semua grup RT-RW nanti kita tulis di situ bahwa imbauan untuk menjaga kamtibmas, terus hati-hati terutama untuk anak-anak di desa bagaimana menghormati orang lain dan juga menjaga keselamatan orang,” sambung Kapolres.
Di sisi lain, tambah AKBP Wahyu, “Polres Jepara telah meluncurkan hotline atau saluran siaga melalui nomor WhatsApp dengan julukan “Siraju” atau Polisi Jepara Juara untuk melayani permintaan informasi kepolisian atau aduan permasalahan. Masyarakat bisa menghubungi melalui pesan Chatbot Siraju pada aplikasi WhatsApp di nomor 08112894040 yang aktif 24 jam,” tuturnya.
Berikutnya, Kapolres Jepara menanggapi keluhan terkait antisipasi pergaulan bebas, AKBP Wahyu menyarankan agar pemuda-pemudi desa untuk membuat kegiatan-kegiatan yang positif seperti kegiatan olahraga.
Selain itu, Kapolres juga meminta kepada pihak orang tua ataupun pemerintah desa (Pemdes) untuk ikut andil dalam memberikan pemahaman kepada pemuda-pemudi tentang bahaya kenakalan remaja.
“Apalagi misalnya sampai bersentuhan dengan narkoba dan minuman keras (Miras). Ini yang perlu kita jaga,” ucap AKBP Wahyu.
Selanjutnya, karena sebentar lagi memasuki tahun politik, AKBP Wahyu berpesan kepada masyarakat agar tetap guyup rukun.
“Walaupun beda warna, jangan sampai menjadi polemik yang dapat memecah belah persaudaraan, apalagi sampai diisukan sampai ke SARA. Saya berharap tetap peduli terhadap lingkungan dan kerukunan antarsesama,” kata Kapolres Jepara.
WGN/ARDINA