Mesuji – Lampung – wartaglobalnusantara.com – Kekerasan terhadap Wartawan kembali terjadi. Kali ini terjadi di Kabupaten Mesuji, Lampung. Pemukulan dan Intimidasi terhadap Wartawan ini dilakukan oleh Preman alias keamanan proyek pembangunan proyek jalan provinsi pada ruas pertigaan Sungai Badak, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Mesuji milik Dinas Binamarga Provinsi Lampung.
Kali ini intimidasi itu terjadi terhadap salah satu wartawan yang merupakan anggota PWI Mesuji. Intimidasi itu dilakukan Preman lantaran tidak terima saat Wartawan mengunjungi lokasi pekerjaan tersebut yang hendak meliput kegiatan pembangunan jalan tersebut.
Kejadian itu terjadi pada Kamis 9 Agustus 2023, dilokasi stock file material pembangunan jalan, di Desa Sungai Badak, Kecamatan Mesuji. Pemukulan dan Intimidasi itu di alami oleh Ishar salah satu wartawan media cetak Indipenden Post.
Diceritakan Ishar, bahwa awal mula kejadian bermula saat dirinya menghampiri lokasi stock file material untuk mencari informasi mengenai pembangunan jalan tersebut.
Disitu dia menemui Mulyadi salah satu pengawas dari Dinas Bina Marga Provinsi Lampung untuk konfirmasi mengenai volume jalan dan juknis mengenai pembangunan.
“Setelah saya ngobrol sebentar dengan pak Mulyadi, selanjutnya saya mengambil gambar dan video alat berat yang sedang merapihkan material untuk pembangunan jalan. Kemudian saya kembali menemui pak mulyadi untuk izin mempublikasikan pembangunan jalan tersebut. Nah saat saya sedang berbincang dengan pak Mulyadi tibalah dua orang yang satu mengaku bernama Tapeng langsung menghardik Sembari menarik tangan saya menyuruh saya pergi,”jelas Ishar.
Dirinya tentunya heran, kenapa dirinya diperintahkan oleh Preman yang mengaku atas nama Tapeng itu untuk pergi dengan bahasa yang kasar. Karena dirinya merasa tidak ada yang salah dalam melakukan kegiatan jurnalistik.
“Ngapain kamu ngeliput disini, gak usah kamu usik usik proyek ini. Kamu tahu, saya TAPENG, ini kerjaan saya, saya yang ngamanin proyek ini. Jadi gak usah kamu sok sok mau cari masalah. Kamu lebih baik cepet pergi dari pada saya tambah emosi liat kamu, nanti kamu mati disini, “Ucapa Tapeng sembari menarik saya kemotor.
Kejadian itu tentunya tidak sampai disitu saja setelah dirinya di intimidasi dan diusir dari lokasi proyek. Bahkan, tidak berselang lama datang teman preman itu dan langsung melakukan pemukulan dibagian belakang dirinya.
“Saat saya diatas motor, tiba tiba sambil mengoceh tidak jelas, rekan TAPENG memukul punggung bagian belakang saya. Saat hendak memukul yang kedua kalinya saya keburu menarik gas motor jadi tidak kena. Kemudian keluar satu orang lagi dari rumah membawa parang apa kayu saya kurang jelas melihat hendak mencegat saya, namun saya keburu pergi dengan motor,” papar Ishar.
Atas kejadian tersebut, sebagai warga Indonesia yang taat hukum saya lantas melaporkan hal tersebut ke Polres Mesuji karena saya merasa terancam karena pemukulan dan intimidasi dari para preman keamanan proyek tersebut. Adapun laporan tersebut tertuang Nomor : STPL/112/VIII/2023/SPKT/RES MESUJI/POLDA LAMPUNG.
“Saya berharap agar kiranya Polres Mesuji dapat segera menindaklanjuti laporan tersebut,”tukasnya.
{ WGN- KHOPRIYASI }