Topeng Sidekarya Digelar Dalam Karya Ngenteg Linggih Di Merajan Candi Rawi Pretisentana Ki Gusti Celuk

Wartaglobalnusantara.com – Badung, Rabu 25 Oktober 2023. Serangkaian dengan upacara/Karya “Ngenteg Linggih Wraspati Kalpa Mapedudusan Alit, Mecaru Panca Rupa” yang dilaksanakan di Merajan Candi Rawi Pretisentana Ki Gusti Celuk, yang berlokasi di Banjar Pemebetan, Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, pada hari Rabu wage tanggal 25 Oktober 2023 adalah merupakan puncak karya.

Upacara ngenteg linggih dilaksanakan adalah bertujuan agar stana atau tempat dari Ida Betara / dewa yang merupakan manifestasi dari Ida Sanghyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Kuasa menjadi tempat yang tenang aman dan nyaman. Maka dari itu upacara ngenteg linggih biasanya dilakukan setelah adanya pembangunan phisik atau perbaikan dari Pura, Pelinggih, Merajan atau tempat suci lainnya. Hal ini tercantum dalam Bhuwana Tattwa Rsi Markandeya yang memuat tentang asal tradisi Ngenteg Linggih beserta aturan-aturannya, dan Lontar Sundarigama yang memuat tujuan diadakannya upacara Ngenteg Linggih.

Ketua Panitia Karya I Gede Ketut Setyadi, didampingi AKP Purnawirawan I Nyoman Subagia, S.Sos selaku pengempon Merajan Candi Rawi Pretisentana Ki Gusti Celuk, yang juga sebagai pengamat budaya mengatakan bahwa “upacara telah dilaksanakan beberapa tahapan seperti “tiga hari lalu dilaksanakan upacara Melasti ke pantai Batu mejan, ngebejiang dan nangkilang di Pura Tri Khayangan serta Pura Purusada. Kegiatan hari ini adalah merupakan puncak Karya Ngenteg Linggih Wraspati Kalpa Mapedudusan Alit, Mecaru Panca Rupa, selanjutnya dilaksanakan upacara Pujawali/Odalan dan dipuput oleh dua sulinggih”. Ujar I Gede Ketut Setyadi.

Dijelaskan lebih lanjut oleh I Gede Ketut Setyadi bahwa “dalam pelaksanaan puncak karya kali ini juga digelar kesenian tradisional berupa Topeng Sidekarya sebagai pertanda pelaksanaan upacara Dewa Yadnya Karya Ngenteg Linggih Wraspati Kalpa Mapedudusan Alit, Mecaru Panca Rupa telah berlangsung dengan baik dan direstui para dewata. Selain Topeng Sidekarya juga digelar wayang Sudamala atau Wayang lemah serta tari rejang dewa oleh anak anak. Rangkaian upacara puncak Karya diikuti oleh ratusan perwakilan keluarga dari masing-masing merajan pecanggahan se Bali”. Jelas I Gede Ketut Setyadi.

 

(Agus romadhon)