Jepara – wartaglobalnusantara.com – Menjelang HUT Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Ke-78 Tahun 2023. Pemerintah Kabupaten Jepara bersama TNI/Polri menggelar Upacara Apel Kehormatan dan Renungan Suci (AKRS) yang dilaksanakan di Taman Makam Pahlawan Giri Dharma Jepara, Kamis (17/8/2023) dini hari tadi.
Acara tersebut digelar tepat pukul 00.00 WIB yang dipimpin langsung oleh Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan.
Ditemui usai upacara, Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan, bahwa upacara Apel Kehormatan dan Renungan Suci ini merupakan rangkaian dari kegiatan peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-78 tahun 2023.
“Makna yang terkandung dari kegiatan ini, kita sebagai penerus kemerdekaan bisa mengingat jasa para pahlwan yang sudah berjuang merebut kemerdekaan dari para penjajah terdahulu,” kata Kapolres Jepara.
Selanjutnya, Abituren Akpol 2003 ini mengajak seluruh warga masyarakat Jepara untuk mengisi kemerdekaan dengan hasil karya terbaik. Bukan saja bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi warga masyarakat dan bahkan bangsa.
Menurut Kapolres, agar warga masyarakat dapat terus berkarya, kondusifitas dan stabilitas di daerah harus terus kita jaga dan pelihara bersama dengan tetap menjaga ketertiban, ketentraman dan kerukunan antar warga, serta persatuan dan kesatuan. “Terlebih menjelang pemilu 2024 yang geliatnya telah terasa,” tambahnya.
Oleh sebab itu, spirit cinta tanah air harus terus dirawat agar dapat tumbuh dan berkembang dalam setiap lubuk hati sanubari warga masyarakat, tambahnya.
Cinta tanah air menurut AKBP Wahyu adalah perasaan yang timbul dan muncul dari hati seorang warga negara untuk mengabdi, membela, memelihara, dan melindungi tanah air dari berbagai ancaman dan gangguan.
“Perasaan tersebut diwujudkan dalam bentuk rasa bangga dan sikap yang rela berkorban untuk melindungi wilayahnya dari berbagai gangguan juga ancaman,” terangnya.
Kapolres Jepara juga berharap menjelang pemilu 2024 agar diwaspadai upaya provokasi, berita hoax, ujaran kebencian atau hate speech, dan polarisasi yang dapat memecah belah persatuan bangsa. “Gelagat seperti ini telah mulai mewarnai berbagai platform media sosial. Ini tantangan yang harus kita tanggulangi bersama,” terangnya.
Tidak menyebarkan ujaran kebencian atau berita bohong adalah salah salah satu contoh sikap cinta tanah air. “Akan lebih baik, jika kita mau mengecek terlebih dahulu sumber informasinya, sebelum mengunggah atau membagikannya kepada orang lain,” pintanya.
Sebab banyak kabar bohong yang didesain untuk memecah belah, menimbulkan keresahan serta menurunkan kepercayaan warga negara kepada pemerintah dan lembaga negara lainnya.
Dalam suasana memperingati Hari Kemerdekaan ini menurut Kapolres sudah seharusnya kita bangga menjadi bangsa Indonesia. Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Juga meningkatkan rasa cinta pada kebudayaan Indonesia, seperti menggunakan batik dan pakaian adat, serta melestarikan seni tradisi dan adat istiadat.
Hal penting lain menurut AKBP Wahyu adalah sikap menghargai tiap perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat. “Jika ada perbedaan, musyawarah untuk mencapai mufakat adalah salah satu jalan terbaik. Disamping itu, kita perlu menumbuhkan menghormati perbedaan, tanpa memandang agama, ras, usia, serta budaya,” terangnya.
Bangga memakai produk asli buatan Indonesia, menjaga dan merawat kebersihan lingkungan, tidak membeli karya bajakan, taat hukum, taat berlalu lintas, menikmati dan bangga pada indahnya alam Indonesia serta kesediaan untuk mengembangkan potensi diri adalah bentuk cinta tanah air yang lain.
“Juga melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan diatas pundak kita masing-masing,” pungkasnya.
( WGN/Ardina/HMS)