Semarang – wartaglobalnusantara.com
Dalam rangka nguri – nguri budaya dan mengupas apa arti sebuah sejarah Abah Muktirohim Aljaburi salah satu pengasuh Pondok Sifarurohmah dari mijen mengadakan acara di makam wali agung mbah Kyai Genuk wonderia jalan sriwijaya 28 kwcamatan Candisari semarang Jumat 17/5/2024 pukul 21.30 Wib.
Acara diihadiri oleh para jamaah dari berbaga kota dan berbagai agama. Serta para penggiat budaya kota semarang ki Anggoro, ki Togog dan Ki Pungki. . Karena Acara ini bebas diikuti oleh siapa saja sesuai tujuan dari acara ini untuk mendoakan para sesepuh dan para leluhur. Serta berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan diri dan keluarga.
Ada dua kegiatan yang akan berlangsung tiap malam jumat diadakan tahlillan dan tawasul dan malam Sabtu untuk membentuk sesuatu kegiatan biar bisa exis dan urup dan nguripake kegiatan tersebut.
Menurut Abah Muktirohim aljaburi Putra almarhum Syekh Abdul Rozak Al Jaburi ketika ditemui awak media menyampaikan “acara ini untuk memberi wawasan kepada masayarakat biar tahu sebenarnya tentang apa arti sebuah sejarah, karena kalau mereka tidak mengenal maka tidak menyakini seperti pepatah tidak kenal makanya tidak sayang.
Mbah kyai Genuk Mbah Nyai Genuk dan Mbah Mintoloyo merupakan wali agung.makanya kita ajak masyarakat untuk ikut nguripake,menjaga dan menjadikan wisata religi. Disini juga ada sendang yang jernih namanya sendang mintowiji atau sendang kahuripan yg berwujud air yang bening putih jernih merupakan simbol, makanya kita suruh minum supaya urip kang urup, supaya pikirane kita wening yg berarti ojo do lali uripe.
Siapapun pasti ingin hidup jernih,butuh keyamaan hidup Makanya kita jangan sampai lupa para leluhur, datanglah kesini di makam wali Agung yang ada di wonderia untuk ikut menjaga dan mendoakan serta melestarikan budaya leluhur” pungkasnya.
Makam Wali Agung Mbah kyai Genuk Mbah Nyai Genuk dan Mbah Mintoloyo berlokasi berada di tengah kota semarang, dulunya pernah menjadi obyek wisata terkenal pada tahun 50 an dan berganti nama menjedi wonderia.sampai saat ini masih banyak para peziarah yang datang dari berbagai kota.
WGN – Pungki