Karya : Agus romadhon
Semarang, 26/7/2024
Derap langkahmu
Alunan tutur katamu
Terasa indah waktu itu
Ukuran kata mutiara
Yang dulu kau ajarkan padaku
Namun terasa penat
Waktu itu
Untuk menerima setiap Ucapmu
Namun kini
Aku sadari
Membayangkan setiap katamu
Mengingat setiap amarahmu
Benar apa adanya
Kenapa dulu
Aku tak menghiraukanmu
Sampai terkadang aku
Meninggalkan tempat dudukku
Sedangkan waktu
Aku butuh dirimu
Setiap alinia kata
Yang ajarkan padaku
Sampai sekarang
Masih terlihat jelas
Dikelopak mataku
Guruku
Engkaulah cahaya hidupku
Yang mengukir prestasi jiwaku
Dalam setiap langkahku
Selalu ada bayangmu
Walau terkadang
Aku masih teringat
Dapat nilai telur dadar
Yang kau berikan padaku
Sebagai prestasi terburuk
Dalam jawaban ku
Namun semua itu
Bisa bangkitkan aku
Menuai prestasi
Dalam mengukir kata
Melewati jalan terjal
Kehidupan
Yang selalu merintangiku
Dalam torehan tinta
Yang tak semestinya
Kuarungi di Samudera kehidupan keras
Guruku
Engkaulah primadonaku
Dalam dekap mu
Dalam arahanmu
Aku bisa melewati semua itu
Aku rindu
Gelegar tawamu
Amarahmu
Dan lemparan penghapus
Sebagai ingatan masaku
Karenamu
Aku faham arti tinta