Demak – wartaglobalnusantara.com – Ratusan personel Polres Demak bersiaga di berbagai objek wisata. Pengawasan ketat bersama TNI, Dishub, Satpol PP dan Linmas ini dilakukan dalam kegiatan tradisi Syawalan atau Kupatan di Kabupaten Demak.
Sebanyak 110 personel Polres Demak bersiaga untuk pengamanan seluruh objek wisata dalam tradisi Syawalan yang digelar sepekan setelah Lebaran di Kabupaten Demak.
“Kami terjunkan 110 personel untuk pengamanan seluruh objek wisata yang ada di Kabupaten Demak. Tujuannya agar pengunjung merasa aman dan nyaman saat Syawalan,” kata AKBP Budi Adhy Buono, Sabtu (29/4/2023).
Tempat tradisi Syawalan yang menjadi populer di kalangan masyarakat Demak dan sekitarnya yakni sedekah laut berupa larung sesaji yang dilakukan oleh para nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai Morodemak, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak.
“Tujuan dari tradisi sedekah laut sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, serta bentuk ikhtiar para nelayan dengan harapan mendapat keberkahan limpahan rezeki dan keselamatan. Maka dari itu, banyak warga lokal maupun luar daerah hadir dalam tradisi yang sudah berlangsung selama ratusan tahun tersebut,” ungkapnya.
Selain tradisi sedekah laut, di wilayah Demak sendiri, tradisi Syawalan digelar disejumlah tempat, yakni Pantai Onggojoyo di Kecamatan Wedung, Pantai Morosari di Kecamatan Sayung, objek wisata Degega di Kecamatan Mijen serta Pantai Glagahwangi di Kecamatan Karangtengah.
Selain itu, beberapa tempat wisata kolam renang seperti Polaris di Kecamatan Wonosalam, waterbom Niagara di Kecamatan Demak serta beberapa kolam renang lainnya juga menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun luar daerah.
“Tidak menutup kemungkinan moment Syawalan seperti ini dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan. Oleh karena itu, kami tingkatkan pengamanan dan pengawasan di seluruh obyek wisata,” jelasnya.
Menurut Kapolres, tradisi Syawalan yang sempat berhenti karena pandemi Covid-19 serta sudah diperbolehkannya masyarakat untuk mudik Lebaran membuat gairah masyarakat untuk berwisata semakin meningkat dan membuat banyak objek wisata di Kabupaten Demak beroperasi kembali.
“Banyak kejadian kecelakaan di laut maupun korban anak tenggelam di kolam renang saat tradisi Syawalan. Kami imbau masyarakat tetap berhati-hati, waspada dan jangan lengah dalam pengawasan Anak-anak saat di wahana air,” pungkasnya.
(WGN/ Imam Rochmawi )