Jepara – wartaglobalnusantara.com
Pilkada Serentak tahun 2024 akan diikuti sebanyak 37 provinsi, kemudian 508 kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan Pilkada Serentak 2024. Pelaksanaan pilkada tahun ini rencananya akan digelar nanti pada tanggal 27 November 2024.
Menjelang Pilkada tentunya pemahaman tentang politik kepada masyarakat dipandang perlu. Pendidikan politik memiliki tujuan untuk membantu individu menjadi warga negara yang aktif, cerdas, dan responsif dalam masyarakat demokratis. Sehingga masyarakat sadar politik dan sadar hak pilih yang dimiliki sehingga tidak golput saat Pilkada. Karena satu (1) suara dari masyarakat menentukan masa depan daerah tersebut.
Wakil Ketua DPRD Jepara Junarso hadir sebagai nara sumber pada kegiatan ” Sosialisasi Pendidikan Politik” yang diselenggarakan oleh Bakesbangpol Jepara pada Selasa, 2/07/2024 di Balai Desa Kuwasen. Kegiatan tersebut dengan tema ” Meningkatkan Peran Pertisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jepara Tahun 2024″ yang dihadiri Karang Taruna dan Pemuda Ansor sebanyak kurang lebih 35 orang.
Junarso menyampaikan bahwa kesenjangan ekonomi menjadi persoalan tersendiri pada Pilkada. ” Pesta demokrasi dinegara berkembang seperti Indonesia dengan rata – rata tingkat SDM kurang dan adanya kesenjangan ekonomi menjadi polemik pada Pilkada. Sehingga pendidikan politik sangat diperlukan dan membuat masyarakat Jepara paham dan sadar politik. Dengan begitu masyarakat nantinya mau ikut berperan aktif dalam Pilkada” ucapnya.
Junarso juga menambahkan bahwa pendidikan politik bisa membuka wawasan untuk proses demokrasi yang lebih baik di Pilkada serentak yang akan digelar di bulan Nopember mendatang. ” Mari kita tatap masa depan supaya demokrasi kedepan adalah demokrasi yang betul – betul menjadi demokrasi substansial yakni demokrasi yang bertujuan melahirkan pemimpin atau wakil rakyat yang mampu dan mau mencerdaskan dan mensejahterakan rakyatnya” jelasnya.
Mengenai money politik atau shodaqoh politik yang terjadi, Junarso mengembalikan kepada masyarakat bagaimana menyikapi. Namun dengan adanya pendidikan politik, Dia berharap akan mampu mengubah pola pikir masyarakat bagaimana memilih pemimpin. Tentunya calon pemimpin yang mempunyai visi misi yang bisa mengembangkan dan mensejahterakan daerahnya.
Sebagai penutup materi, Junarso mengajak semua untuk tidak saling menyalahkan namun ikut turut ambil peran maksimal sesuai kemampuan dan kemauan masing – masing, sesuai dengan kewenangan masing masing untuk mendukung demokrasi yang substansial.
Sosialisasi Pendidikan politik terlaksana dengan suasana hangat dan kekeluargaan. Peserta juga antusias dengan kegiatan tersebut. Mereka sangat terbantu mengenai pemahaman berpolitik. Peran aktif dari peserta selama kegiatan sangat terlihat dari diskusi yang dibuka, antusias dari peserta saat tanya jawab. Bahkan para Narasumber juga menyampaikan bahwa kegiatan di Desa Kuwasen tersebut sangat memuaskan dan terseru.
Andri