Tabanan – wartaglobalnusantara.com – Dalam pergelaran kesenian Wayang Orang yang digelar dari Taman Ismail Marzuki Jakarta pada hari Minggu tanggal 15 Januari 2022 pukul 20.00 sampai dengan 22.00 wita. Seijin Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra, S.I.K., M.H,
di Polres Tabanan dilaksanakan nonton bareng yang dilaksanakan di Aula Wisnu Hartono Polres Tabanan. Hadir dalam acara nonton bareng tersebut Dandim 1619 Tabanan, Wakapolres Tabanan Kompol Doddy Monza, S.I.K., M.Si., M.I.K., Asisten I Sekwilda Kabupaten Tabanan Anak Agung Ngurah Agung Satria Tenaya, S.Sos., M.Si,, pejabat utama Polres Tabanan, Danramil Marga, Samuji Pecinta Wayang dan Tomas Pengurus Ikawangi, Bayu Marwoto Pecinta Wayang dan Tomas Pengurus Ikawangi, I Nyoman Sutarna Pecinta Wayang dan Tomas Kecamatan Kediri ,I Made Sukarja Pecinta Wayang dan Tomas Kecamatan Kediri.
Pelaksanaan nonton bareng secara virtual juga dilakukan oleh Jajaran Polsek se Polres Tabanan.
Dalam pertunjukan yang berlangsung secara virtual tersebut penampilan Wayang Orang mengambil tema “Pandawa Boyong”, yang mengisahkan terkait dengan Pandawa dan Kurawa. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan berperan sebagai Bima Sena atau Werkudara Sementara istrinya, Vero Yudo Margono, memerankan sosok Dewi Nagageni.
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman memerankan sosok Batara Guru, KSAL Laksamana Muhammad Ali memerankan Batara Baruna, dan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo sebagai Eyang Abiyasa.
Sedangkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit sebagai tokoh Prabu Puntadewa. Dalam pewayangan, Puntadewa digambarkan sebagai sosok manusia yang berhati suci dan membela kebenaran.
Puntadewa yang merupakan anak sulung dari Prabu Pandu Dewanata ini juga digambarkan sebagai sosok manusia yang sabar, beriman, tekun beribadah, ikhlas dan jujur.
Prabu Puntadewa yang memiliki lima saudara kandung laki – laki yaitu Bima,Arjuna, si kembar Nakula dan Sadewa ini juga dikenal sebagai sosok yang senantiasa mengedepankan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan dan memiliki watak Hasta Brata sebagai pemimpin.
Lakon Pandawa Boyong ini mengisahkan ketika lima orang kesatria (Pandawa Lima) bersaudara boyongan atau pindah dari kerajaan Astinapura yang dikuasai Kurawa ke Astinapura. Untuk menyelamatkan diri, dan akhi cerita timbul perang Baratayudha di menangkan sosok kebenaran Pandawa dengan dibantu Sri Krisna.
(WGN/AGUS ROMADHON)