Minahasa- wartaglobalnusantara.com
Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menekankan upaya percepatan inovasi, salah satunya melalui pemanfaatan aplikasi Pusat Jejaring Inovasi Daerah (Puja Indah). Hal itu disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Selasa, 10 Oktober 2023.
Melalui Puja Indah, ungkap dia, pemerintah daerah (Pemda) dapat meningkatkan inovasi seperti digitalisasi layanan publik dalam satu platform layanan. Dengan inovasi tersebut, masyarakat bisa mendapatkan layanan yang dibutuhkan secara lebih optimal.
“Terutama terkait layanan yang menjadi hak konstitusional dasar seperti hak-hak kependudukan sampai dengan layanan-layanan yang sifatnya administratif dan ekonomis untuk bisa mendukung penyelenggaraan di daerah maupun sampai di tingkat pusat,” jelasnya.
Yusharto melanjutkan, Puja Indah memiliki sejumlah layanan meliputi layanan pemerintahan dan layanan tematik. Layanan pemerintahan ini berisi inovasi layanan pendidikan, layanan perizinan, kesehatan, ketenagakerjaan, kependudukan, komoditas, dan aspirasi. Selain itu, ada pula layanan trantibumlinmas, sosial, pariwisata, pekerjaan umum, perhubungan, dan administrasi pemerintahan. Sedangkan layanan tematik berisi layanan pajak dan retribusi daerah, layanan data tunggal kemiskinan, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Yusharto optimistis melalui Puja Indah setiap daerah dapat memiliki iklim inovasi yang baik. Oleh karena itu, pihaknya mendukung penuh Kabupaten Minahasa yang berencana menandatangani komitmen kerja sama penerapan aplikasi Puja Inda bersama BSKDN.
Terkait penerapan Puja Indah sebagai upaya percepatan inovasi, Yusharto mengimbau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa agar dapat melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di wilayah terkait. Hal tersebut penting dilakukan agar penyebaran inovasi dapat merata ke seluruh wilayah, sehingga tidak ada lagi wilayah yang tidak memiliki inovasi.
“Caranya beberapa gubernur berikut bupati memasukkan ukuran-ukuran inovasi di setiap perjanjian kinerja OPD. Dinas tertentu akan diberi kegiatan yang menjadi prioritas daerah yang harus dilakukan secara inovatif,” terangnya.
Yusharto mengatakan, suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan cara-cara inovatif akan berdampak terhadap efisiensi anggaran. Oleh karena itu, peningkatan inovasi melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan OPD tidak hanya berdampak terhadap kemajuan daerah, tetapi juga kesejahteraan masyarakatnya. Dia menambahkan, Kabupaten Minahasa dapat mencari inspirasi sebanyak mungkin perihal inovasi unggulan melalui layanan Puja Indah sesuai dengan karakteristik dan potensi yang dimiliki.
“Kami sangat mendukung upaya percepatan inovasi yang dilakukan Kabupaten Minahasa. Setidak-tidaknya melalui layanan Puja Indah ini kami siap menjadi penghubung dengan para pencetus inovasi (yang ada di Puja Indah),” pungkasnya.
WGN – Pungki – BSKDN KEMENDAGRI