“Edan”, Diduga Debt Collector Marah Dan Memukul Orang

Demak

DemakWartaglobalnusantara.com Kamis,29 September 2022. Desa Mranggen Kecamatan Mranggen. seorang yang di duga oknum jasa penagih hutang yang bernama Af, dari Bank online Jago, penagih hutang atau Debt collector ini di duga telah melakukan tindak kekerasan dan pemukulan kepada suami nasabah Bank online Jago.

Korban pemukulan warga Desa Mranggen kecamatan Mranggen Kabupaten Demak yang bernama Yoyok, merupakan suami nasabah Bank online, Yoyok mengaku sebagai korban salah sasaran debt collector. Menurutnya pada malam kamis sekitar pukul 19.00 tanggal 29 September 2022 dirinya mengalami pemukulan, malam itu tiba-tiba datang seorang lelaki penagih hutang yang datang kerumahnya mencari cari istrinya dan menanyakan keberadaanya.

Dengan nada kurang sopan dan memaksa penagih hutang itu bertanya kepadanya padahal sudah disampaikan bahwa istrinya sedang keluar untuk membeli nasi, tapi debt collector itu masih terus memaksa untuk mencarikan istrinya, dan karena terus memaksa terjadilah adu mulut antara saya dan penagih hutang itu, sampai terjadilah pemukulan itu pada wajah saya,”dia menyerang dan memukuli wajah saya sampai memar dan lebam-lebam, saya malu karena menjadi tontonan warga yang banyak melihat kejadian itu,” keterangan Yoyok.

Tak terima mendapat perlakuan kekerasan, Yoyok mencari tahu apa masalah yang sebenarnya. Rupanya si debt collektor sedang mencari istrinya yang menjadi nasabah bank online JAGO yang sering mencari nasabah dari rumah kerumah yang sasaranya Ibu-ibu.

Atas kejadian yang di alami nya itu, Yoyok berniat melaporkan kejadian yang di alaminya ke Polisi, untuk memberikan efek jera kepada para penagih hutang atau debt collektor yang sering bertindak kasar, mengintimidasi, dan bahkan melakukan kekerasan fisik.

Dari keterangan warga yang tidak mau disebutkan nama nya yang melihat kejadian di tempat, pelaku memang sering mondar mandir di gangnya , dengan sikap kurang sopan berlagak sok jagoan, dan bahkan menurut warga yang pernah di tagih hutangnya, ” Saya pernah dipaksa untuk menjual barang apa saja yang menjadi perabot rumah tangga yang bisa dijual, entah Televisi atau apapun”, tutur nya.

 

(WGN/Ahmad N)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *