KENDARI – wartaglobalnusantara.com – Fungsi dan misi sebagai ketua Fast Respon Nusantara Agus Flores.SH.MH dalam keterangan persnya mengatakan bahwa Organisasi harus terbentuk di Sulawesi Tenggara itu misi saya datang di Sultra, ” ucapnya pada Kamis (08/09/2022).
Selain itu kaitan dengan kedatangan saya kata Agus Flores sapaan akrabnya salah satu multitugas dari Fast Respon Nusantara (FRN)adalah pertama soal pengawasan terhadap minerba pertambangan yang dan soal penyalagunaan BBM Subsidi dimana ada tambang pasti ada dugaan penggunaan BBM subsidi, “ucapnya.
“Jadi ketika ada tambang disitulah kita melihat kita analisa dugaan penggunaan BBM Subsidi terhadap Polda
Kita sudah ketahui bersama bahwa wilayah Sulawesi Tenggara merupakan wilayah pertambangan ore nikel dan batuan selain Kalimantan, karena daerah – daerah itu adalah daerah daerah tambang terbesar maka menjadi target pengawasan FRN adalah Sultra, ” pungkasnya.
Dan kedua tujuan kedatangan saya adalah Informasi yang kami dapat mungkin teman-teman wartawan semua sudah tahu bahwa Polda Sultra sudah melakukan penyitaan alat berat excavator sebanyak 28 unit, nah FRN ketika dapat informasi kita berekreasi cepat datang ke sultra untuk mengawal, ” imbuhnya.
Maka terkait penangkapan alat berat ini kita akan kawal, dan sebelumnya kan mabes polri sudah tersangkakan ada beberapa orang mungkin ada kaitannya dengan alat berat yang 28 ini mungkin ada kaitannya maka kita mau telusuri dulu, “ujarnya.
Sementara paling penting disini adalah ada dugaan penggelapan pajak sebab kami duga alat-berat yang digunakan di area pertambangan diduga banyak tidak patuh bayar pajak
Maka soal penggelapan pajak juga kami kejar begitupun dengan ala berat yang 28 unit, ‘ujarnya.
Selain itu perlu teman-teman ketahui sebenarnya hubungan saya dengan RI 1 itu sudah menyampaikan soal terkait program kita semua, jadi terkait soal BBM bersubsidi yang digunakan di pertambangan, soal ilegal mining, pertambangan yang bermasalah itu semua sudah kami sampaikan ke RI 1, ” tegasnya.
Bahkan informasi yang kami dapat untuk jumlah tambang di Sultra sekitar 600 an padahal sebenarnya hanya sekitar berapaan saja yang terdaftar itu juga menjadi perhatian serius buat Fast Respon.
Sementara terkait banyaknya oknum aparat yang nakal apalagi meng Backup tambang-tambang ilegal itu juga menjadi atensi kita bersama untuk kita awasi dan apabila kita temukan kita sikat habis tanpa pandang bulu, “tegasnya
“Jadi mari berkomitmen bila ada oknum aparat yang terlibat kita sikat aja, sikat habis, oleh itu pihak teman-teman dari Sultra harus komitmen sikat habis bila ada oknum bermain, ” harapnya.
memang kita loyal terhadap Polri tapi apa yang menjadi Prisisi sesuai yang dikembangkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit, itu kita programkan juga di fast respon, sehingga bukan berarti kita membela yang oknum jadi loyal itu kita menjaga martabat Polri agar profesional lebih dihargai.
“Jadi sekali lagi saya tekankan kepada teman-teman FRN DPW Sultra kalau ada oknum-oknum aparat terlibat kita sikat, begitupun yang terlibat dalam 303, BBM Ilegal, dan Backup Tambang, sikat semua hal ini di tegaskan oleh Ketum DPP FRN Agus Flores.
Terkahir berbicara pengurus DPW FRN
Sultra harus mengikuti jejak saya, itu harapan kami jadi ada beberapa program itu yang harus di kita ikuti dan bukan berarti kita loyal kita menjaga orang-orang oknum-oknum terlibat, tidak seperti itu kita tetap profesional dalam menjalankan tugas. Jadi tidak seperti itu karena Kapolri pun menjelaskan kita harus membenahi diri persoalan seperti ini, “ucap Agus Flores sapaan akrabnya.
Maka saya sampaikan bahwa semua pengurus DPW Sulawesi Tenggara harus mengikuti Sikap DPP, nah kalau ada yang yang melenceng ada kode etiknya yang harus kita jalankan di situ intinya oknum terlibat sikat habis, sehingga harapan saya agar kepengurusan DPW Sultra agar segera terbentuk dan dikukuhkan itu harapan saya, ” tutup Agus Flores sapaan akrabnya.
(WGN/RED.)